Apa yang Terjadi Ketika Saham Dihapus dari Daftar? Alasan, Dampak, dan Strategi bagi Investor

Pemula8/4/2025, 8:27:15 AM
Saham bisa dihapus dari daftar bursa karena keputusan strategis perusahaan secara sukarela, atau secara tidak sukarela apabila perusahaan tidak memenuhi standar pencatatan yang ditetapkan oleh bursa.

Prakata

Baik Anda investor pemula maupun trader berpengalaman, delisting saham bisa menjadi pengalaman yang meresahkan. Jika saham Anda tiba-tiba tidak bisa diperdagangkan, Anda menghadapi risiko nyata nilai portofolio Anda jatuh hingga nol. Anda pun bisa langsung kehilangan likuiditas.

Apa Itu Delisting Saham?

Delisting saham terjadi ketika suatu perusahaan dihapus dari bursa dan sahamnya tidak lagi dapat diperdagangkan di pasar tersebut. Delisting bisa bersifat sukarela—atas permintaan perusahaan sendiri—atau secara paksa akibat kebijakan bursa. Proses dan akibatnya sangat berbeda satu sama lain.

  • Delisting Sukarela: Perusahaan memilih keluar dari bursa karena perubahan strategi, merger, akuisisi, atau proses privatisasi.
  • Delisting Paksa: Bursa mewajibkan penghapusan perusahaan akibat tidak memenuhi standar—misalnya masalah keuangan, kurang transparansi, atau distribusi saham yang tidak memadai.

Alasan Umum Terjadinya Delisting Saham

Banyak yang mengira delisting menandakan perusahaan akan bangkrut, padahal penyebabnya sangat beragam, di antaranya:

  • Laporan keuangan tidak memenuhi ketentuan (kerugian jangka panjang atau akuntansi tidak andal)
  • Keterlambatan penyampaian laporan keuangan atau informasi penting
  • Harga saham terus di bawah batas minimum perdagangan (seperti di bawah $1 selama lebih dari 30 hari untuk bursa AS)
  • Jumlah pemegang saham minim atau kepemilikan sangat terkonsentrasi
  • Privatisasi atau restrukturisasi akibat merger dan akuisisi
  • Pengajuan pailit atau perkara hukum besar

Apa yang Terjadi Setelah Saham Dihapus dari Bursa?

  1. Perdagangan saham berhenti, namun saham masih ada.
    Setelah saham dihapus dari bursa utama (seperti NYSE, NASDAQ, atau TWSE), itu tidak berarti perusahaannya lenyap. Anda tetap berstatus pemegang saham secara hukum beserta segala haknya.
  2. Saham berpindah ke pasar OTC atau perdagangan privat.
    Banyak saham yang delisting akan masuk ke pasar OTC. Namun, likuiditas dan aktivitas perdagangannya jauh lebih rendah, harga lebih fluktuatif, dan transaksi jauh lebih sulit dilakukan.
  3. Hak pemegang saham tetap ada, tetapi lebih sulit direalisasikan.
    Jika perusahaan masih beroperasi, Anda berpeluang tetap mendapatkan dividen atau bagian aset likuidasi. Namun jika perusahaan bangkrut, pemegang saham biasa berada paling belakang setelah kreditur dan pemegang saham preferen, sehingga kemungkinan mendapat pengembalian sangat kecil.

Bagaimana Dampak Delisting terhadap Investor?

  • Investasi terkunci, likuiditas menjadi sangat sulit: Dampak terbesarnya adalah hilangnya likuiditas. Tanpa pasar OTC, Anda bisa saja tidak dapat menjual saham sama sekali.
  • Risiko nilai portofolio menjadi nol: Banyak broker menandai saham delisting sebagai tidak bernilai, sehingga nilai portofolio Anda bisa terpangkas besar-besaran.
  • Keterbukaan informasi menurun tajam: Pengumuman dan laporan dari perusahaan menjadi sangat jarang, membuat keputusan investasi makin berisiko.
  • Sentimen investor tertekan: Panic selling bisa menyebabkan harga jatuh cepat, meningkatkan volatilitas dan potensi kerugian lebih lanjut.

Bagaimana Cara Memitigasi Risiko Delisting?

  1. Pantau fundamental dan pengumuman perusahaan untuk deteksi awal risiko
    Waspadai jika perusahaan sering terlambat dalam pelaporan keuangan, kerap mengganti manajemen, atau rutin memberikan peringatan keuangan.
  2. Hindari penny stock dan perusahaan yang terus-menerus merugi
    Saham dengan harga sangat rendah atau rugi berkelanjutan sangat rentan terkena delisting.
  3. Jangan fokus pada satu saham saja
    Diversifikasikan investasi Anda agar portofolio lebih aman.
  4. Pantau peringatan risiko dari bursa
    Otoritas seperti TWSE, SEC Amerika Serikat, dan HKEX secara rutin merilis daftar perusahaan dengan risiko delisting.

Apa Langkah yang Harus Dilakukan Setelah Saham Dihapus dari Bursa?

  • Periksa apakah saham Anda sudah berpindah ke pasar OTC atau platform lain: Konsultasikan pada broker Anda untuk memastikan apakah perdagangan masih dapat dilakukan.
  • Ikuti pengumuman perusahaan dan proses penyelesaiannya: Cari tahu apakah perusahaan sedang menjalani proses kebangkrutan, privatisasi, atau restrukturisasi.
  • Pertimbangkan dampaknya pada pelaporan pajak: Di beberapa yurisdiksi, saham yang telah delisting bisa dilaporkan sebagai kerugian modal untuk mengurangi pajak.
  • Konsultasi dengan broker atau penasihat profesional: Pastikan Anda memahami hak hukum dan solusi yang tersedia.

Pelajari lebih lanjut tentang Web3 dan daftar di: https://www.gate.com/

Kesimpulan

Delisting saham memang menjadi sumber stres, namun sekaligus menjadi pengingat pentingnya meninjau kembali strategi manajemen risiko Anda. Baik di saham konvensional maupun aset digital, kunci bertahan adalah diversifikasi, tetap terinformasi, dan menetapkan titik "take-profit" serta "stop-loss" secara jelas. Sukses berinvestasi tidak hanya tentang memilih aset yang tepat, tetapi juga soal ketahanan menghadapi kondisi tak terduga.

Penulis: Allen
* Informasi ini tidak bermaksud untuk menjadi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau rekomendasi lain apa pun yang ditawarkan atau didukung oleh Gate.
* Artikel ini tidak boleh di reproduksi, di kirim, atau disalin tanpa referensi Gate. Pelanggaran adalah pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta dan dapat dikenakan tindakan hukum.
Mulai Sekarang
Daftar dan dapatkan Voucher
$100
!