Perpisahan dan Peringatan dari Raksasa Investasi Dalio

Sebuah legenda investasi akan segera berakhir. Baru-baru ini, pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, menjual semua saham yang tersisa dan meninggalkan dewan direksi, secara resmi menyelesaikan proses transisi yang berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun. Di usia 75 tahun, sang master investasi yang telah beberapa kali berhasil memprediksi tren ekonomi besar ini meninggalkan peringatan terakhirnya untuk masa depan.

Dalio membagikan "surat perpisahannya" di media sosial, mengulas karir investasinya yang penuh liku-liku. Dia menekankan filosofi hidup "rasa sakit + refleksi = kemajuan", percaya bahwa hanya dengan mengalami rasa sakit dan merenungkannya seseorang dapat memperoleh kemajuan yang sesungguhnya.

Minggu lalu, Bridgewater Fund mengirimkan pemberitahuan kepada klien, menyatakan bahwa mereka telah membeli kembali seluruh sisa saham Dalio. Kemudian, dana tersebut menerbitkan saham baru kepada suatu dana kekayaan negara, yang memberinya hampir 20% kepemilikan. Nilai transaksi ini diperkirakan mencapai miliaran dolar.

Merefleksikan lebih dari 50 tahun karir investasi Dalio, ia telah beberapa kali berhasil memprediksi peristiwa ekonomi besar, termasuk krisis keuangan 2008 dan krisis utang Eropa yang menyusul. Prediksi yang akurat ini membuatnya masuk dalam jajaran orang paling berpengaruh di dunia.

Saat ini, master investasi ini kembali mengeluarkan peringatan: dia memperkirakan kemungkinan terjadinya krisis utang global dalam 5 tahun ke depan mencapai 65%, dan dominasi dolar mungkin akan terkena dampak serius. Dalio menekankan, baik itu perusahaan, negara, atau individu, jika tidak dapat secara akurat memahami posisi mereka dalam siklus ekonomi, mereka bisa saja ditelan oleh "kekuatan pasang surut" yang kuat ini.

Pada tahun 1975, Dalio yang berusia 26 tahun mendirikan Bridgewater Associates di apartemennya yang berukuran dua kamar. Sejak peluncuran dana flagship pada tahun 1991 hingga sekarang, di bawah kepemimpinannya, Bridgewater Associates telah menciptakan satu prestasi gemilang setelah yang lain, dan akhirnya tumbuh menjadi hedge fund terbesar di dunia.

Selama krisis keuangan 2008, Dalio dengan tepat meramalkan datangnya krisis, sehingga kinerja flagship fund Bridgewater naik lebih dari 14% pada tahun itu. Segera setelah itu, ia juga berhasil memprediksi krisis utang Eropa, di mana pada tahun 2010, dana di bawah Bridgewater mencatatkan imbal hasil tertinggi melebihi 40%.

Namun, perjalanan investasi Dalio tidaklah mulus. Pada tahun 1982, ia mengalami kerugian besar akibat salah memprediksi bahwa ekonomi Amerika akan terpuruk ke dalam depresi besar, sehingga ia terpaksa meminjam uang dari ayahnya untuk menjaga kelangsungan perusahaan. Pelajaran pahit ini menjadi titik balik dalam filosofi investasinya.

Dalio percaya bahwa pergerakan dunia didorong oleh lima kekuatan besar: siklus utang/uang/ekonomi, siklus ketertiban dan kekacauan internal, siklus ketertiban dan kekacauan eksternal, kekuatan alam, serta kreativitas manusia. Kekuasaan ini bekerja sama untuk membentuk siklus besar di mana kemakmuran dan perdamaian serta konflik dan depresi bergantian muncul dalam proses evolusi dari "tatanan lama" ke "tatanan baru."

Dia menekankan pentingnya memahami hubungan kausal yang mendorong perubahan, karena sebab muncul sebelum akibat. Pemahaman ini membantu investor memprediksi peristiwa di masa depan. Pada saat yang sama, dia menganjurkan untuk menetapkan kriteria keputusan yang jelas, mengujinya kembali, mensistematisasi, dan mengkomputerisasinya, untuk memastikan bahwa yang dilaksanakan adalah rencana investasi yang telah dipikirkan dengan matang dan diuji secara menyeluruh.

Dalam beberapa tahun terakhir, ukuran pengelolaan aset Bridgewater Fund telah menyusut secara signifikan, dari 168 miliar USD pada akhir 2019 menjadi 92,1 miliar USD pada akhir 2024. Meskipun demikian, setelah membatasi ukuran, kinerja dana telah membaik. Pada tahun 2024, dana ini mencatatkan imbal hasil sebesar 11,3%, dan pada paruh pertama tahun 2025, tingkat pengembalian mencapai 17%.

Teori utang Dalio dalam beberapa tahun terakhir juga menghadapi beberapa skeptisisme. Beberapa ekonom menunjukkan bahwa ia melakukan dua kesalahan metodologis dalam menganalisis masalah makroekonomi: salah dalam menggunakan pemikiran mikro untuk menganalisis masalah makro, dan salah membayangkan ekonomi makro sebagai sebuah mesin. Ini menyebabkan dia gagal melihat perbedaan logika operasional di bawah kondisi makroekonomi yang berbeda.

Meskipun ada kontroversi, prinsip investasi Dalio tetap menjadi perhatian luas. Ia menekankan bahwa realitas seperti mesin, investor perlu memahami cara kerjanya; harus menguasai hubungan sebab akibat yang mendorong perubahan; menetapkan standar pengambilan keputusan dan melakukan sistematisasi; menyadari bahwa yang tidak diketahui jauh lebih banyak daripada yang diketahui; melakukan diversifikasi yang baik; mencari pengujian tekanan dari sudut pandang yang berbeda; memastikan tidak terjadi kerugian yang tidak dapat diterima.

Menjelang pensiun, Dalio tetap menghormati investasi. Ia mengingatkan para investor untuk tidak membabi buta mengejar kenaikan, waspada saat sentimen pasar terlalu panas untuk menambah posisi. Ia berpendapat bahwa perusahaan terbaik tidak selalu merupakan investasi terbaik, sama seperti kuda terbaik dalam balapan tidak selalu yang paling layak untuk dipertaruhkan.

Dalio menekankan bahwa lima kekuatan besar di masa depan akan membentuk kembali dunia. Dia memperkirakan bahwa dalam tiga hingga lima tahun ke depan, kita akan mengalami perubahan besar dan memasuki dunia yang sama sekali berbeda. Menghadapi "kekuatan arus" yang tak terhindarkan ini, apakah para investor sudah siap?