Di bidang aset kripto, ada pepatah umum: perdagangan tidak sebaik pemegang, dan pemegang tidak sebaik penambangan. Meskipun perdagangan aset kripto bisa memberikan rangsangan, risiko lebih tinggi dibandingkan dengan penambangan. Jadi, mengapa masih banyak orang yang memilih untuk berdagang aset kripto? Jawabannya sangat sederhana: godaan profit. Namun, keuntungan cepat ini juga disertai dengan risiko kerugian cepat.
Untuk bertahan di pasar yang bergejolak ini, banyak orang ingin menjadi yang disebut 'bawang besi'—para trader yang sulit dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Untuk menghindari menjadi 'bawang' yang mudah dipanen, kita perlu mulai belajar dari pengetahuan dasar. Dalam perdagangan aset kripto, grafik lilin adalah alat yang sangat penting.
Grafik K, yang juga dikenal sebagai grafik lilin atau lilin yin-yang, memiliki asal-usul yang dapat ditelusuri kembali ke pasar beras pada masa Tokugawa di Jepang pada abad ke-18. Pada saat itu, pedagang beras menciptakan grafik ini untuk mencatat perubahan harga dengan cara yang lebih intuitif. Kemudian, metode ini diperkenalkan ke pasar sekuritas dan menjadi alat penting dalam analisis teknis. Grafik K modern merupakan hasil evolusi dari berbagai grafik lainnya, dengan ciri khas utama mampu mencerminkan fluktuasi harga secara objektif, sehingga memudahkan trader untuk memahami dinamika pasar dengan jelas.
Grafik K tidak hanya memberikan sinyal beli dan jual, tetapi juga membantu menentukan waktu pembalikan pasar. Ini seperti peta strategi, yang menunjukkan keadaan psikologis para pelaku pasar dan tren harga. Setiap pola K mengandung informasi yang kaya, mencerminkan kepanikan, kebingungan, dan ketidakpastian pasar, sekaligus mengisyaratkan arah yang mungkin di masa depan.
Dengan menganalisis satu atau beberapa candlestick, trader dapat menilai psikologi pasar dan perbandingan kekuatan antara pembeli dan penjual. Grafik candlestick dapat mencerminkan sinyal kemungkinan perubahan tren harga saat ini, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan trading di pasar. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang arti dan penggunaan grafik candlestick sangat penting untuk meningkatkan efisiensi trading dan mengendalikan risiko.
Secara keseluruhan, meskipun pasar Aset Kripto penuh dengan peluang, tetapi juga disertai dengan risiko tinggi. Dengan mempelajari dan menerapkan alat teknis seperti analisis K-line, trader dapat lebih memahami arah pasar, membuat keputusan yang lebih bijak, dan dengan demikian mencari pijakan mereka sendiri di pasar yang penuh tantangan ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OnchainSniper
· 9jam yang lalu
Mau bicara tentang Candlestick lagi, sudah tahun 2024.
Lihat AsliBalas0
DefiEngineerJack
· 08-13 07:58
sebenarnya, candlestick hanyalah indikator yang tertinggal... alpha yang sebenarnya ada di mempool ser
Lihat AsliBalas0
HodlNerd
· 08-12 08:46
secara statistik, hodl mengalahkan 95% strategi perdagangan... hanya bilang
Lihat AsliBalas0
FadCatcher
· 08-12 08:45
Orang yang hanya melihat Candlestick pasti akan rugi.
Di bidang aset kripto, ada pepatah umum: perdagangan tidak sebaik pemegang, dan pemegang tidak sebaik penambangan. Meskipun perdagangan aset kripto bisa memberikan rangsangan, risiko lebih tinggi dibandingkan dengan penambangan. Jadi, mengapa masih banyak orang yang memilih untuk berdagang aset kripto? Jawabannya sangat sederhana: godaan profit. Namun, keuntungan cepat ini juga disertai dengan risiko kerugian cepat.
Untuk bertahan di pasar yang bergejolak ini, banyak orang ingin menjadi yang disebut 'bawang besi'—para trader yang sulit dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Untuk menghindari menjadi 'bawang' yang mudah dipanen, kita perlu mulai belajar dari pengetahuan dasar. Dalam perdagangan aset kripto, grafik lilin adalah alat yang sangat penting.
Grafik K, yang juga dikenal sebagai grafik lilin atau lilin yin-yang, memiliki asal-usul yang dapat ditelusuri kembali ke pasar beras pada masa Tokugawa di Jepang pada abad ke-18. Pada saat itu, pedagang beras menciptakan grafik ini untuk mencatat perubahan harga dengan cara yang lebih intuitif. Kemudian, metode ini diperkenalkan ke pasar sekuritas dan menjadi alat penting dalam analisis teknis. Grafik K modern merupakan hasil evolusi dari berbagai grafik lainnya, dengan ciri khas utama mampu mencerminkan fluktuasi harga secara objektif, sehingga memudahkan trader untuk memahami dinamika pasar dengan jelas.
Grafik K tidak hanya memberikan sinyal beli dan jual, tetapi juga membantu menentukan waktu pembalikan pasar. Ini seperti peta strategi, yang menunjukkan keadaan psikologis para pelaku pasar dan tren harga. Setiap pola K mengandung informasi yang kaya, mencerminkan kepanikan, kebingungan, dan ketidakpastian pasar, sekaligus mengisyaratkan arah yang mungkin di masa depan.
Dengan menganalisis satu atau beberapa candlestick, trader dapat menilai psikologi pasar dan perbandingan kekuatan antara pembeli dan penjual. Grafik candlestick dapat mencerminkan sinyal kemungkinan perubahan tren harga saat ini, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan trading di pasar. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang arti dan penggunaan grafik candlestick sangat penting untuk meningkatkan efisiensi trading dan mengendalikan risiko.
Secara keseluruhan, meskipun pasar Aset Kripto penuh dengan peluang, tetapi juga disertai dengan risiko tinggi. Dengan mempelajari dan menerapkan alat teknis seperti analisis K-line, trader dapat lebih memahami arah pasar, membuat keputusan yang lebih bijak, dan dengan demikian mencari pijakan mereka sendiri di pasar yang penuh tantangan ini.